Senin, 30 Agustus 2010

Pesan oleh soe hok-gie

Hari ini aku lihat kembali
Wajah-wajah halus yang keras
Yang berbicara tentang kemerdekaan
Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran
Aku mengenali mereka
Yang tanpa tentara mau berperang melawan diktaktor
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi
kawan-kawan
kuberikan padamu cintaku
dan maukah kau berjabat tangan
selalu dalam hidup ini?

sinar harapan 18 agustus 1973,

Nyanyian bunga oleh Kahlil Gibran

Rangkaian kata yang baik adalah aku, yang diucapkan dan diulangi oleh suara alam. Aku adalah bintang yang jatuh dari tenda biru di atas karpet hijau. Aku adalah putri unsur-unsur yang di kandung oleh musim dingin, yang dilahirkan oleh musim semi. Aku dibesarkan di pangkuan musim panas dan tidur di tempat tidur musim gugur.

Menjelang fajar, aku bersartu dengan hembusan angin untuk mengumumkan datangnya terang. Menjelang malam aku ikut burung-burung mengucapkan selamat tinggal kepada terang. Daratan dihias dengan warna-warnaku yang indah, dan udara di harumkan dengan semerbakku. Ketika kurangkul tidur, mata malam menjagaiku, dan ketika bangun aku melihat satu-satunya matahari yang ada.

Kuminum embun seperti anggur, dan kudengarkan suara-suara burung, dan kumenari mengikuti rumput yang bergoyang. Aku adalah pemberian kekasih, aku adalah rangkaian bunga pernikahan, aku adalah kenangan saat bahagia, aku adalah pemberian terakhir dari yang hidup kepada yang mati, aku adalah sebagian suka dan sebagian duka.

Tetapi aku menengadah tinggi hanya untuk melihat terang, dan tidak pernah melihat ke bawah untuk melihat baying-bayangku. Inilah hikmah yang harus dipelajari manusia.

Minggu, 29 Agustus 2010

Bumi oleh Kahlil Gibran

Betapa indahnya engkau,
bumi, dan betapa agung! Betapa sempurna kepatuhanmy pada cahaya, dan betapa mulia penyerahanmu pada matahari!

Betapa cantiknya engkau, terselubung dalam bayangan, dan betapa mempesona wajahmu, tertutup oleh keasingan!

Betapa menyejukkan senandung fajarmu, dan betapa keras puji-pujian terhadap senjamu!

Betapa sempurnanya engkau, bumi, dan betapa
penuh keagungan!

Aku telah menapaki daratanmu, aku sudah mendaki gunung-gunungmu yang berbatu; aku telah menuruni bukit-bukitmu, aku telah memasuki gua-guamu.

Di daratan, aku menemukan mimpimu; di atas gunung aku menemukan kebanggaanmu; di lembah aku menyaksikan ketenanganmu; dalam bebatuan aku menyaksikan ketetapan hati; dan dalam gua kutemukan rahasiamu.

Engkau lemah sekaligus kuat, rendah hati, juga angkuh. Engkau liat dan keras, jelas dan tersembunyi.

Aku telah mengarungi lautanmu, menjelajahi sungai-sungaimu dan mengikuti kelokan-kelokanmu. Aku mendengar keabadian bersabda dalam pasang surutmu, dan zaman-zaman menggemakan lagumu ke seluruh perbukitan.

Aku mendengarkan kehidupan memanggil kehidupan di jalan setapak dan lereng-lereng pegununganmu.

Engkau adalah mulut dan bibir keabadian, untaian dan jari-jari waktu, misteri pemecahan kehidupan.

Musim semimu telah melemahkanku dan menuntunku menuju lading dan padang dimana nafasmu yang harum menyeruak di udara bagai dupa. Aku telah menyasikan musim panasmu.

Dalam musim gugur, di dalam kebun-kebun anggurmu, aku melihat darahmu mengalir laksana anggur.

Musim dingin mu menyeretku ke ranjangmu, di mana salju menegaskan kemurnianmu.

Dalam musim semi engkau adalah dupa yang harum semerbak; dalam musim panasmu engkau bermurah hati; dalam musim gugur engkau menjadi sumber kelimpahan.

Pada saat malam yang sunyi dan terang aku membuka jandela dan pintu-pintu jiwaku lalu keluar untuk melihat mu, hatiku sesak penuh nafsu dan keserakahan.

Aku melihatmu tengah memandangi bintang-bintang yang tersenyum padamu. Maka, aku pun melepaskan belenggu-belengguku karena aku sadar tempat tinggal jiwaku adalah di angkasa mu.

Hasrat-hasratnya tumbuh dalam hasratmu; kedamaiannya tumbuh dalam kedamaianmu; dan kebahagiannya berada dalam debu emas yang ditaburkan oleh bintang-bintang ke atas tubuhmu.

Suatau malam, saat langit berubah kelabu dan jiwaku diliputi keletihan dan kegelisahan, aku datang padamu. Dan engkau muncul di hadapanku seperti seorang raksasa, bersenjatakan badai yang mengamuk, memerangi masa lalu dangan masa kini, mengganti yang lama dengan yang baru , dan membiarkan yang kuat memeras yang lemah.

Kemudian aku mendengar bahwa hokum orang-orang adalah hukummu. Aku dengar bahwa dia yang tidak mematahkan ranting-rantingnya dengan praharanya, akan mati dengan kelelahan. Dan dia yang tidak menggunakan revolusi untuk menggugurkan daun-daunnya akan musnah perlahan-lahan.

Betapa murah hati engkau eahai bumi, dan betapa kuat kerinduanmu pada anak-anakmu yang tersesat di antara apa yang sudah mereka capai dan yang belum capai.

Kami berteriak-teriak dan engkau hanya tersenyum, kami pun kemudian melesat cepat, tapi engkau tetap tak beranjak!

Kami menyumpah serapah dan engkau mengabdi. Kami mengotori dan engkau menyucikan.

Kami tidur tanpa mimpi-mimpi, tetapi engkau bermimpi dalam keterjagaanmu yang abadi.

Kami menusuk dangan pedang dan tombak. Tapi engkau balut luka kami dengan minyak dan balsam.

Kami menanami ladangmu dengan tengkorak dan tulang-belulang, dan dari mereka engkau tumbuhkan cemara dan pohon-pohon willow.

Kami membuang sampah-sampah kami ke dalam dadamu, dan engkau malah mengisi lantai penggilingan kami dengan biji-biji jagung dan buah anggur.

Kami menggali unsur-unsur untuk membuat meriam dan bom, tapi di luar unsur-unsur itu engkau ciptakan bunga-bunga lili dan mawar.

Betapa sabarnya engkau wahai bumi, dan betapa murah hatnya engkau! Adakah engkau merupakan sebuah atom dari debu yang ditimbulkan oleh tapak-tapak kaki Tuhan ketika Dia berjalan dari ujung timur menuju ke barat semesta?

Ataukah percikan bunga api dari tungku keabadian? Atau engkau adalah sebuah biji yang dijatuhkan di atas lading cakrawala agar menjadi pohon yang ranting-ranting surgawinya mampu menyentuh angkasa?

Atau mungkinkan engkau merupakan setetes darah dalam urat nadi sang raksasa di antara raksasa, atau butiran di atas keningnya?

Apakah engkau buah yang dimatangkan oleh matahari? Apakah engkau tumbuh dari pohon-pohon pengetahuan tertinggi, yang akar-akarnya merambat melalui keabadian dan ranting-rantingnya menjulang melalui yang tak terbatas?

Apakah engkau permata yang diletakan oleh Penguasa Waktu di telapak tangan sang Penguasa Ruang?

Siapakah sebenarnya engkau, bumi, dan seperti apakah?
Engkau adalah “aku,” bumi!

Enkau adalah penglihatan dan ketajamanku. Engkau adalah pengetahuan dan mimpiku. Engkau adalah haus dan laparku; kesedihan dan kesenanganku. Engkau adalah ketidaksengajaanku dan kesadaranku. Engkau adalah keindahan yang menghidupkan mataku, kerinduan dalam hatiku, kehidupan abadi dalam jiwaku.

Engkau adalah “aku” bumi.
Seandainya kau bukan untukku, tentu kau takkan ada.

Sabtu, 28 Agustus 2010

Karl Marx


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas dengan perubahan di sana sini

Karl Heinrich Marx (lahir di Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – meninggal di London, 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.
Walaupun Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas", sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis.

Biografi
Karl Marx adalah seseorang yang lahir dari keluarga progresif Yahudi Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, walaupun begitu ayahnya cenderung menjadi deis, yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama resmi Prusia, Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal untuk menjadi pengacara. Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich. Saudara Herschel, Samuel — seperti juga leluhurnya— adalah rabi kepala di Trier. Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl Marx.
Pendidikan
Marx menjalani sekolah di rumah sampai ia berumur 13 tahun. Setelah lulus dari Gymnasium Trier, Marx melanjutkan pendidikan nya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835.
Pada usia nya yang ke-17, dimana ia bergabung dengan klub minuman keras Trier Tavern yang mengakibatkan ia mendapat nilai yang buruk. Marx tertarik untuk belajar kesustraan dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar sarjana. Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich-Wilhelms-Universität di Berlin.Pada saat itu, Marx menulis banyak puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa teologi yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun ia juga menerapkan filosofi atheis dari Young Hegelian yang terkenal di Berlin pada saat itu. Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesis nya yang berjudul ‘The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature’ namun, ia harus menyerahkan disertasi nya ke Universitas Jena karena Marx menyadari bahwa status nya sebagai Young Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin. Marx mempunyai keponakan yang bernama Azariel, Hans, dan Gerald yang sangat membantunya dalam semua teori yang telah ia ciptakan.
Di Berlin, minat Marx beralih ke filsafat, dan bergabung ke lingkaran mahasiswa dan dosen muda yang dikenal sebagai Pemuda Hegelian. Sebagian dari mereka, yang disebut juga sebagai Hegelian-kiri, menggunakan metode dialektika Hegel, yang dipisahkan dari isi teologisnya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap politik dan agama mapan saat itu.
Pada tahun 1981 Marx memperoleh gelar doktor filsafatnya dari Universitas Berlin, sekolah yang dulu sangat dipengaruhi Hegel dan para Hegelian Muda, yang suportif namun kritis terhadap guru mereka. Desertasi doktoral Marx hanyalah satu risalah filosofis yang hambar, namun hal ini mengantisipasi banyak gagasannya kemudian. Setelah lulus ia menjadi penulis di koran radikal-liberal. Dalam kurun waktu sepuluh bulan bekerja disana menjadi editor kepala. Namun, karena posisi politisnya, koran ini ditutup sepuluh bulan kemudian oleh pemerintah.Esai-esai awal yang di publikasikan pada waktu itu mulai merefleksikan sejumlah pandangan-pandangan yang akan mengarahkan Marx sepanjang hidupnya. Dengan bebas, esai-esai tersebut menyebarkan prinsip-prinsip demokrasi, humanisme, dan idealisme muda.Ia menolak sifat abstrak filsafat Hegelian, impian naif komunis utopis, dan para aktivis yang menyerukan hal-hal yang dipandangnya sebagai aksi politik prematur.
Ketika menolak aktivis-aktivis tersebut, Marx meletakkan landasan karyanya. Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang dikemukakannya di kalimat pembuka pada buku ‘Communist Manifesto’ (1848) :” Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas.” Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat(kaum paling bawah di negara Romawi).
Akhir dari Kapitalisme
Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme yang berasal dari kaum terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme.
Di lain tangan, Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja internasional.“Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini. Hasil dari pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis.Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini.Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari yang lingkungan yang ada dari saat ini. – Ideologi Jerman-
Hubungan antara Marx dan Marxism adalah titik kontroversi. Marxism tetap berpengaruh dan kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam bukunya Marx, Das Kapital (2006), penulis biografi Francis Wheen mengulangi penelitian David McLellan yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.
Marx Menikah pada tahun 1843 dan segera terpaksa meninggalkan Jerman untuk mencari atmosfir yang lebih liberal di Paris. Disana ia terus menganut gagasan Hegel dan para pendukungnya, namun ia juga mendalami dua gagasan baru –sosialisme Prancis dan ekonomi politik Inggris. Inilah cara uniknya mengawinkan Hegelianisme, sosialisme, dengan ekonomi politik yang membangun orientasi intelektualitasnya.
Di Perancis ia bertemu dengan Friedrich Engels sahabat sepanjang hayatnya, penopang finansialnya dan kolaboratornya. Engels adalah anak seorang pemilik pabrik tekstil, dan menjadi seorang sosialis yang bersifat kritis terhadap kondisi yang dihadapi oleh para kelas pekerja. Kendati Marx dan Engels memiliki kesamaan orientasi teoritis, ada banyak perbedaan diantara kedua orang ini. Marx cenderung lebih teoritis, intelektual berantakan, dan sangat berorientasi pada keluarga. Engels adalah pemikir praktis, seorang pengusaha yang rapi dan cermat, serta orang yang sangat tidak percaya pada institusi keluarga. Banyak kesaksian Marx atas nestapa kelas pekerja berasal dari paparan Engels dan gagasan-gagasannya. Pada tahun 1844 Engels dan Marx berbincang lama disalah satu kafe terkenal di Prancis dan ini mendasari pertalian seumur hidup keduanya. Dalam percakapan itu Engels mengatakan, “Persetujuan penuh kita atas arena teoritis telah menjadi gamblang...dan kerja sama kita berawal dari sini”. Tahun berikutnya, Engels mepublikasikan satu karya penting, The Condition of the Working Class in England. Selama masa itu Marx menulis sejumlah karya rumit (banyak diantaranya tidak dipublikasikan sepanjang hayatnya), termasuk The Holy Family dan The German Ideology (keduanya ditulis bersama dengan Engels), namun ia pun menulis The Economic and Philosophic Manuscripts of 1844, yang memayungi perhatiannya yang semakin meningkat terhadap ranah ekonomi.
Di tengah-tengah perbedaan tersebut, Marx dan Engels membangun persekutuan kuat tempat mereka berkolabirasi menulis sejumlah buku dan artikel serta bekerja sama dalam organisasi radikal, dan bahkan Engels menopang Marx sepanjang hidupnya sehingga Marx menagbdikan diri untuk petualang politik dan intelektualnya. Kendati mereka berasosiasi begitu kuat dengan nama Marx dan Engels, Engels menjelaskan bahwa dirinya partner junior Marx.
Sebenarnya banyak orang percaya bahwa Engels sering gagal memahami karya Marx Setelah kematian Marx, Engels menjadi juru bicara terkemuka bagi teori Marxian dan dengan mendistorsi dan terlalu meyederhanakan teorinya, meskipun ia tetap setia pada perspektif politik yang telah ia bangun bersama Marx. Karena beberapa tulisannya meresahkan pemerintah Prussia, Pemerintahan Prancis pada akhirnya mengusir Marx pada tahun 1945, dan ia berpindah ke Brussel. Radikalismenya tumbuh, dan ia menjadi anggota aktif gerakan revolusioner internasional. Ia juga bergabung dengan liga komunis dan diminta menulis satu dokumen yang memaparkan tujuan dan kepercayaannya. Hasilnya adalah Communist Manifesto yang terbit pada tahun 1848, satu karya yang ditandai dengan kumandang slogan politik.
Pada tahun 1849 Marx pindah ke London, dan karena kegagalan revolusi politiknya pada tahun 1848, ia mulai menarik diri dari aktivitas revolusioner lalu beralih ke penelitian yang lebih serius dan terperinci tentang bekerjanya sistem kapitalis. Pada tahun 1852, ia mulai studi terkenalnya tentang kondisi kerja dalam kapitalisme di British Museum. Studi-studi ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku Capital, yang jilid pertamanya terbit pada tahun 1867; dua jilid lainnya terbit setelah ia meninggal. Ia hidup miskin selama tahun-tahun itu, dan hampir tidak mampu bertahan hidup dengan sedikitnya pendapatan dari tulisan-tulisannya dan dari bantuan Engels.
Pada tahun 1864 Marx terlibat dalam aktivitas politik dengan bergabung dengan gerakan pekerja Internasional. Ia segera mengemuka dalam gerakan ini dan menghabiskan selama beberapa tahun di dalamnya. Namun disintegrasi yang terjadi di dalam gerakan ini pada tahun 1876, gagalnya sejumlah gerakan revolusioner, dan penyakit yang dideritanya menandai akhir karier Marx. Istrinya meninggal pada tahun 1881, anak perempuannya tahun 1882, dan Marx sendiri meninggal pada tanggal 14 Maret 1883.
Dalam hidupnya, Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti. Ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal. Pengaruh ini berkembang karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks dalam Revolusi Oktober Rusia. Ide Marxian baru mulai mendunia pada abad ke-20.
Karya-karya Marx
• Manifest der Kommunistischen Partei
• Achtzehnte Brumaire

Marxisme
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis.
Teori ini merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan sahabatnya, Friedrich Engels. Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum sementara hasil keringat mereka dinikmati oleh kaum kapitalis. Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk mensejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Itulah dasar dari marxisme.

Referensi
1. Jonathan H. Turner. The Emergence of sociological theory. 1981. Illinois: The Dorsey Press. Hlm. 165-190
2. David McLellan. 1973. Karl Marx: His Life and Thought. New York: Harper Colophon. Hlm. 34-65
3. Phil Brown. 2005. Psikologi Maxis. Yogyakarta, Alenia. Hlm. 45
4. Terrell Carver. 1983. Marx and Engels: The Intellectual Relationship. Bloomington: Indiana University Press. Hlm. 113
5. Paul D. McLean. 1998. A Frame Analysis of Favor Seeking in the Renainaissance: Agency Networks, and Political Culture. American Journal of Sociology. Hlm. 51-91
6. Engels, Frederick. Frederick Engels tentang das Kapital Marx. Diterjemahkan oleh Ira Iramanto. 2002. Jakarta: Hasta Mitra. Hlm. 56
7. Paul M. Sweezy and Leo Huberman. 1964. The Communist Manifesto After 100 Years. New York: Monthly Review Press. Hlm. 98
8. Cyril Smith. 1997. Friedrich Engels and Marx’s Critique of Political Economy. Capital and Class 62: 123-142
9. Jonathan H. Turner. The Emergence of sociological theory. 1981. Illinois: The Dorsey Press. Hlm. 165
10. Michael H. Hart, 1995. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Jakarta, Dunia Pustaka Jaya. Hlm. 98

Rabu, 25 Agustus 2010

Djika berpisah


Di sini kita bertemu, satu irama

di antara wajah2 perkasa....

tergores duka dan nestapa,

tiada putus asa

tudjuan esa puntjak menjulang di sana

Bersama djatuh dan bangun

di bawah langit biru pusaka....

antara dua samudera...

bersama harapanku djuga kau

satu nafas

kita jang terhempas

pengabdian...dan...kebebasan...

Bila kita berpisah

Kemana kau aku tak tahu sahabat

atau turuti kelok2 djalan

atau tinggalkan kota penuh merah flamboyan

hanya bila kau lupa

ingat....

Pernah aku dan kau

sama-sama daki gunung-gunung tinggi

hampir kaki kita patah-patah

dan nafas kita putus-putus

tudjuan esa, tudjuan satu:

pengabdian dan pengabdian kepada....

....yang maha kuasa....



Sebuah puisi yang ditulis oleh idhan lubis (rekan yang tewas dalam pendakian ke semeru bersama soe hok-gie) sebelum berangkat ke semeru desember 1969

Selasa, 24 Agustus 2010

ekologi kehidupan-kahlil gibran

Suatu hari, mannus, seorang murid yang selalu ingin tahu, memandangtanaman dengan bunganya yang menempel pada pepohonan. dia berujar,"guru, lihatlah benalu itu, bagaimana pandangan guru tentangnya? bukankah mereka adalah para pencuri dengan mata letih yang merampas cahaya dari anak-anak matahari, dan memanfaatkan air sari yang mengalir dari dahan dan dedaunan?"

kemudian sang guru menjawab sambil bertutur, "sahabatku, kita semua sebenarnya juga benalu. kita yang bekerja keras merubah lumpur menjadi kehidupan dengan berdenyut,tidak lebih tinggi daripada yang mengambil kehidupan langsung dari lumpur yang tidak dikenalnya.

"pernahkah engkau mendengar seorang ibu bertutur kepada anaknya,'akan aku kembalikan engkau ke hutan belantara, ibumu yang lebih agung karena engkau membuat letih tubuh dan hatiku?"

"atau, pernahkah engkau mendengar tentang seorang penebang kayu yang meratapi nyanyiannya sambil berkata,'kembalilah engkau ke asal gema tempat kau bermula, karena suaramu memboroskan nafasku?'

"atau pengembala yang berkata kepada anak dombanya, 'rerumputan telah habis seperti mimpimu, yang bahkan telah sebelum engkau terlelap.'

"kita semua saling bergantung stau sama lainsesuai dengan hukum alam sejak jaman purba, bahkan sebelum ada sejarah. karenanya, marilah kita hidup dengan saling cinta. kita saling membutuhkan tatkala sendirian, atau ketika menyusuri jalan, atau ketika tak ada penghangat disamping kita.

"sahabat-sahabat dan saudara-saudaraku, jalan menjadi lebih mudah dengan adanya teman seperjalanan.

"tumbuh-tumbuhan yang hidup menempel pada pohon itu minum dari susu bumi di hening malam, dan bumi dalam keheningannya memimpikan saripati dari dada matahari. sedangkan matahari, juga aku, juga engkau, dan semuanya, duduk sejajar dalam perjamuan raja, yang pintu istananya selalu terbuka dengan hidangan siap menunggu.

"mannus , sahabatku, segala yang hidup saling mengambil manfaat satu sama lain, dan semuanya hidup dalam keimanan, saling membutuhkan, dalam anugerah yang maha agung."

kesalahan-kesalahan buruk kita adalah karena kita keasyikan dengan kesalahan-kesalahan orang lain.