Selasa, 24 Agustus 2010

ekologi kehidupan-kahlil gibran

Suatu hari, mannus, seorang murid yang selalu ingin tahu, memandangtanaman dengan bunganya yang menempel pada pepohonan. dia berujar,"guru, lihatlah benalu itu, bagaimana pandangan guru tentangnya? bukankah mereka adalah para pencuri dengan mata letih yang merampas cahaya dari anak-anak matahari, dan memanfaatkan air sari yang mengalir dari dahan dan dedaunan?"

kemudian sang guru menjawab sambil bertutur, "sahabatku, kita semua sebenarnya juga benalu. kita yang bekerja keras merubah lumpur menjadi kehidupan dengan berdenyut,tidak lebih tinggi daripada yang mengambil kehidupan langsung dari lumpur yang tidak dikenalnya.

"pernahkah engkau mendengar seorang ibu bertutur kepada anaknya,'akan aku kembalikan engkau ke hutan belantara, ibumu yang lebih agung karena engkau membuat letih tubuh dan hatiku?"

"atau, pernahkah engkau mendengar tentang seorang penebang kayu yang meratapi nyanyiannya sambil berkata,'kembalilah engkau ke asal gema tempat kau bermula, karena suaramu memboroskan nafasku?'

"atau pengembala yang berkata kepada anak dombanya, 'rerumputan telah habis seperti mimpimu, yang bahkan telah sebelum engkau terlelap.'

"kita semua saling bergantung stau sama lainsesuai dengan hukum alam sejak jaman purba, bahkan sebelum ada sejarah. karenanya, marilah kita hidup dengan saling cinta. kita saling membutuhkan tatkala sendirian, atau ketika menyusuri jalan, atau ketika tak ada penghangat disamping kita.

"sahabat-sahabat dan saudara-saudaraku, jalan menjadi lebih mudah dengan adanya teman seperjalanan.

"tumbuh-tumbuhan yang hidup menempel pada pohon itu minum dari susu bumi di hening malam, dan bumi dalam keheningannya memimpikan saripati dari dada matahari. sedangkan matahari, juga aku, juga engkau, dan semuanya, duduk sejajar dalam perjamuan raja, yang pintu istananya selalu terbuka dengan hidangan siap menunggu.

"mannus , sahabatku, segala yang hidup saling mengambil manfaat satu sama lain, dan semuanya hidup dalam keimanan, saling membutuhkan, dalam anugerah yang maha agung."

kesalahan-kesalahan buruk kita adalah karena kita keasyikan dengan kesalahan-kesalahan orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar